Senin, 18 Juni 2012

PERILAKU KELOMPOK

 TENTANG PERILAKU KELOMPOK
    




                   
       
A.    Latar Belakang
Manusia adalah makluk individu sekaligus mahluk sosial. Dalam studi perilaku organisasi kelompok merupakan salah satu analisis yang lain : individu dan organisasi. Pemahaman perilaku kelompok akan membantu manajer untuk dapat bermanfaat secara efektif bagi pencapaian organisasi.
Kelompok (group) didefinisikan sebagai kumpulan dua atau lebih orang yang berinteraksi satu sama lain sedemikian rupa sehingga perilaku dan atau kinerja (performance) dari seseorang dipengaruhi oleh perilaku/kinerja anggota yang lain (Shaw, 1976)

B.    Rumusan Masalah

1. Perilaku Dalam Kelompok
2.Perilaku kelompok dalam organisasi
3.Perilaku kelompok dan individu
4.Teori-teori pembentukan kelompok
5.Alasan perlunya kelompok









A.    Perilaku dalam Kelompok

Mana yang lebih baik, performance kelompok atau performance individu? Pertanyaan di atas seringkali muncul karena ada adagium yang berbunyi “dua kepala lebih baik daripada yang dikerjakan oleh seorang individu”. Adagium itu ada benarnya dalam beberapa kasus, karena kelompok memungkinkan orang saling tukar informasi dan pendapat. Interaksi dalam kelompok bisa menghasilkan ide dan solusi baru. Kelompok memiliki pengetahuan yang luas dan probabilitas yang lebih besar bahwa seseorang dalam kelompok akan memiliki pengetahuan khusus  yang relevan dengan persoalan kelompok.Namun demikian, kelompok juga tidak selalu menghasilkan keputusan yang lebih baik. Dalam kelompok tidak semua orang memberikan kontribusi secara bersamaan, melainkan individu harus menunggu giliran. Akibat giliran dalam mengungkapkan pendapat ini, di antara anggota kelompok seringkali mengalami production blocking, terganggu pikirannya, atau kehilangan motivasi untuk berpartisipasi (malas). Individu kadang tidak mau berbagi (sharing) dalam memberikan informasinya. Meskipun performance kelompok seringkali lebih baik daripada performance rata-rata individu, seringkali performance itu di bawah standart individu, terutama bila anggota kelompoknya umumnya relatif lemah kemampuannya. Di dalam kelompok juga bisa terjadi social impact (Latane & Nida, 1981), yaitu suatu penggolongan anggota dalam suatu kelompok. Bila kelompoknya mayoritas maka pengambilan keputusannya akan sangat efektif, sebaliknya bila kelompoknya.

B.    Perilaku Kelompok Dalam Organisasi

Perilaku kelompok adalah respon-respon anggota kelompok  terhadap struktur sosial kelompok dan norma yang diadopsinya. Jadi ketika sebuah kelompok memasuki dunia organisasi maka karakteristik yang dibawanya adalah kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya. Dan organisasi juga mempunyai karakteristik yaitu keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, system penggajian, system pengendalian dan lain sebagainya. Jika karakteristik antara keloompok digabungkan dengan karakteristik organisasi maka akan terwujud perilaku kelompok dalam organisasi. Jadi perilaku kelompok dalam organisasi adalah suatu fungsi dari interaksi antara sebuah kelompok dengan lingkungannya ( organisasi ).


C.    Perilaku Kelompok Dan Individu

Apakah Kelompok itu?          
Kelompok merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya, dan dibentuk bersama berdasarkan pada interes atau tujuan yang sama.
Perilaku kelompok merupakan respon-respon anggota kelompok  terhadap struktur sosial kelompok dan norma yang diadopsinya.           
Perilaku kolektif merupakan tindakan seseorang oleh karena pada saat yang sama berada pada tempat dan berperilaku yang sama pula.
Mengapa seseorang bergabung dalam kelompok?           
Ada dua alasan seseorang bergabung dalam kelompok. Pertama, untuk mencapai tujuan yang bila dilakukan sendiri tujuan itu tidak tercapai. Kedua, dalam kelompok seseorang dapat tepuaskan kebutuhannya dan mendapatkan reward soaial seperti rasa bangga, rasa dimiliki, cinta, pertemanan, dsb.  Besarnya anggota kelompok akan mempengaruhi interaksi dan keputusan yang dibuatnya. Brainstorming dalam mengambil keputusan kelompok akan efektif bila anggota kelompoknya 5-10 orang.  Kohesivitas kelompok merupakan derajat dimana anggota kelompok saling menyukai, memiliki tujuan yang sama, dan ingin selalu mendambakan kehadiran anggota lainnya. Biasanya kohesivitas ini dikaitkan dengan produktivitas kelompok. Namun tidak semua bentuk kohesivitas kelompok ini berdampak positif, karena anggota bisa merasa tertekan untuk selalu conform terhadap norma kelompok. 

Pengaruh Orang Lain pada  Performance (Perilaku Individu).
1.      Kehadiran orang lain bisa mempengaruhi usaha (effort) seseorang. Bentuk dari efek ini antara lain: persaingan (rivalry), fasilitasi sosial, dan social loafing. Rivalry merupakan peningkatan motivasi dan usaha seseorang pada suatu kompetisi.  Fasilitasi sosial merupakan peningkatan usaha seseorang karena mengetahui orang lain yang juga melakukan hal yang sama. Sedangkan social loafing merupakan menurunnya kinerja seseorang dalam kelompok bila dibandingkan dengan  kerja individual.
2.      Kehadiran orang lain menyebabkan meningkatnya Arousal.Robert Zajonc menyatakan bahwa kehadiran orang lain dapat meningkatkan drive atau tingkat arousal. Performance akan meningkat bila bentuk perilakunya itu sederhana, dikuasai, dan responya sesuai dengan situasi yang berlangsung. Sebaliknya, performance akan menurun, bila  responnya kompleks, dan tidak dikuasai.
3.      Kehadiran orang lain dapat menyebabkan distraksi (konflik performance) dan  evaluasi.Bila seseorang itu sadar bahwa ia memiliki audiens, ia mungkin cenderung mengalami dua konflik yaitu: memperhatikan pada tugas (pool position) atau memperhatikan audiensnya. Konflik ini menyebabkan meningkatnya arousal dan pada akhirnya  dapat meningkatkan kecenderungan untuk memberikan respon  secara dominan. Bila audiens dirasakan mengevaluasi performance seseorang maka  performance seseorang akan terpengaruh kadang meningkat dan kadang menurun.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pengambilan Keputusan Kelompok
 1. Komposisi kelompokAda 4 hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun komposisi kelompok.
1.    penerimaan tujuan umum; mempengaruhi kerjasama dan tukar informasi
2.    pembagian (divisibilitas) tugas kelompok; tidak semua tugas dapat dibagi
3.    komunikasi dan status struktur; biasanya yang osisinya tertinggi paling mendominasi dalam kelompok.
4.    ukuran kelompok; semakin besar kelompok semakin menyebar opini, konsekuensinya adalah semakin lemah partisipasi individu dalam kelompok tersebut.
2.      Kesamaan anggota kelompokKeputusan kelompok akan cepat dan mudah dibuat bila anggota kelompok sama satu dengan yang lain.
3.      Pengaruh (pengkutuban) polarisasi kelompok. Seringkali keputusan yang dibuat kelompok lebih ekstrim dibandingkan keputusan individu. Hal itu disebabkan karena adanya perbadingan sosial.  Tidak semua orang berada di atas rata-rata. Oleh karena itu untuk mengimbanginya perlu dibuat keputusan yang jauh dari pendapat orang tersebut.

D.    Teori-Teori Pembentukan Kelompok

Teori kedekatan (propinquity) – menjelaskan tentang adanya situasi diantara orang-orang tertentu. Arti teori kedekatan ini adalah bahwa seseorang berhubungan dengan orang lain karena kedekatan ruang dan daerah (spatial and geographical proximity)
¨ Teori George Homans – Semakin banyak aktivitas dilakukan seseorang dengan orang lain (shared), semakin beraneka interaksi semakin kuat tumbuhnya sentimen; semakin banyak interaksi semakin banyak kemungkinan aktivitas dan sentimen pada orang lain; semakin banyak aktivitas dan sentimen ditularkan semakin banyak interaksi.
¨ Teori keseimbangan (a balance theory of goup formation) seseorang tertarik pada yang lain karena kesamaan sikap (nilai sikap yang sama : agama, politik, gaya hidup, perkawinan, pekerjaan, otoritas)
¨ Teori alasan praktis (Practicalities of group formation) – alasan ekonomi, keamanan, alasan sosial.Sedangkan fase pembentukan kelompok pada dasarnya merupakan suatu rangkaian proses yang dinamis terdiri dari, (Nimran, 1999:23) Forming (pembentukan), Storming (merebut hati, Norming (pengaturan norma), Performing (melaksanakan), Adjourning (pengakhiran).

E.    Alasan Perlunya Kelompok

Rasa aman (keamanan); dengan kelompok mengurangi rasa tidak aman karena berdiri sendiri. Contoh : Serikat Pekerja, dan lain-lain
- Status dan harga diri; ada perasaan peningkatan status dan harga diri karena mengikuti kelompok. Contoh : menjadi anggota klub ekslusif.
- Interaksi dan Afiliasi; menikmati interaksi teratur dengan orang lain dan mendapatkan kepuasan dari interaksi tersebut. Contoh: istri orang kaya yang tetap mau menjadi pegawai negeri atau pegawai swasta.
- Kekuatan : dengan kelompok perjalanan/perjuangan menjadi lebih kuat dibandingkan dengan berjuang sendirian.
- Pencapaian Tujuan : dengan kelompok tujuan lebih mudah dicapai daripada seorang diri.
- Keuntungan bersama: dengan berkelompok, maka orang-orang yang terlibat mendapatkan keuntungan bersama (mutual benefits). Contoh : koperasi, persekutuan dagang.
- Kedekatan Fisik: orang berkelompok karena kedekatan jarak (phisycal proximity). Contoh : RT, RW, dan lain-lain.




Kesimpulan

Perilaku kelompok adalah respon-respon anggota kelompok  terhadap struktur sosial kelompok dan norma yang diadopsinya. Jadi ketika sebuah kelompok memasuki dunia organisasi maka karakteristik yang dibawanya adalah kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya

Saran
Seharusnya sebagai Manusia sosial kita tidak bisa hidup menyendiri.Karena manusia saling membutuhkan antara satu dengan yang lainNya.Maka kita harus mempunyai kelompok hidup,karena itu akan membantu kehidupan kita,dan perilaku kelompok berpengaruh terhadap  kelangsungan hidup.
















Tidak ada komentar: